Calendar

.

.

.

.

Jumat, 08 Oktober 2010

PERKEBUNAN SAWIT PENYEBAB TERJADINYA BANJIR





Wakil Gubernur Aceh Muhamad Nazar mengemukakan pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit salah satu penyebab terjadinya banjir di Kabupaten Aceh Barat akhir-akhir ini.

"Dari laporan warga setempat sebelum adanya pembukaan lahan besar-besaran, banjir tidak seberapa, namun setelah itu banjir yang dialami semakin parah," katanya saat meninjau korban banjir di Kecamatan Samatiga, Woila, Woila Barat, Woila Timur, dan Arongan Lambalik Aceh Barat, Jumat.

Oleh karenanya ia meminta pemeritah daerah segera mengevaluasi analisis dampak lingkungan (Amdal) milik perusahaan sawit yang turut memicu terjadinya banjir bandang di Kabupaten Aceh Barat.

Ia menyatakan, pemerintah daerah harus lebih selektif dalam menerima kehadiran perusahaan sawit dengan menerapkan peraturan yang berlaku, sehingga kehadirannya tidak malah merugikan masyarakat dikemudian hari.

"Kami harap perusahaan sawit turut membantu pemerintah dengan melakukan pembersihan kayu yang menyumbat aliran sungai, melakukan reboisasi atau penanaman," kata Nazar.

Kedatangannya di wilayah barat selatan Aceh, untuk memantau sekaligus menyikapi secara langsung beberapa persoalan yang membutuhkan penanganan segera dan permanen.

"Bersama tim tanggap bencana kita langsung membenahi penyebab terjadinya banjir. Untuk kerusakan yang bersifat membutuhkan penanganan permanen kita mintakan untuk dianggarkan pada APBD," katanya.

Selain Aceh Barat direncanakan Wagub Nazar akan mendatangi ilayah lain diantaranya Kabupaten Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Subulussalam, dan Kabupaten Aceh Singkil.

Bersamaan dengan itu, Wagub menyerahkan bantuan uang sebesar Rp100 juta untuk setiap kabupaten serta makanan dan obat-obatan bagi para pengungsi.

Dipihak lain, tokoh masyarakat Woila Barat yang juga Anggota Komisi-D DPRK Aceh Barat H Amri membenarkan kondisi banjir terparah saat ini lebih diakibatkan terhambatnya aliran sungai dari tumbuhan liar dan potongan kayu akibat aktivitas perusahaan sawit di sekitarnya.

"Kalau di tempat kami ada KTS, warga harapkan pihak perusahaan bertanggung jawab dengan melakukan pengerukan dan pembersihan wilayah sungai secara total," ujar Amri dengan nada tegas.

Sementara itu sebagian wilayah yang mengalami banjir bandang di Aceh Barat mulai surut.

Mengenai kesehatan masyarakat dari Data Dinas Kesehatan Aceh Barat ratusan warga mulai terserang penyakit.

Sebanyak 14 pos kesehatan telah didirikan, penyakit yang dialami mayoritas ispa (inspeksi saluran pernapasan), tumbuh jamur pada kulit (gatal-gatal), dan reumatik, kata Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Aceh Barat Evi Darni, S.Kep, MKM.

Hanya saja kendala yang dialami pihaknya yakni begitu luasnya wilayah yang terimbas banjir sehingga belum secara menyeluruh dapat dijangkau.

"Seperti di Desa Peulante Kecamatan Arongan Lambalek alat medis sulit kita bawa ke lokasi, kami harap masyarakat berinisiatif mendatangi pos kesehatan terdekat," harapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers