Calendar

.

.

.

.

Selasa, 25 Mei 2010

DITEMUKAN BUAYA LIKE "KURA-KURA"



Nelayan asal China, Sun Yongcheng menemukan hewan aneh di Danau Weishan, di Provinsi Anhui, selatan China. Hewan tak biasa itu adalah buaya.

Namun, tak seperti buaya pada umumnya, buaya ini berbentuk seperti kura-kura -- punya tempurung di punggungnya. Sun mengaku sangat terkejut saat menemukan buaya berukuran panjang 76 centimeter dan lebar 30 centimeter, serta berat 7 kilogram.

"Aku tiba-tiba melihat ada benda hitam tersangkut jaring, terus terang bentuknya menakutkan. Hewan itu berjuang untuk lepas dan menggigit jaring ketika aku menariknya," kata dia, seperti dimuat laman Telegraph.

Sementara, juru bicara Biro Perikanan Jining, hewan yang mirip alien itu bukan hewan asli China.

"Seseorang mungkin membuang hewan peliharaannya ke danau, yang bisa membahayakan ekologi di daerah ini."

Sebelumnya, hewan aneh ditemukan di kota Kitchenuhmaykoosib, di utara Ontario, ibu kota Canada.

Seperti dimuat laman Live Science, Hewan tersebut panjangnya sekitar 1 kaki, dan terlihat tidak biasa -- mukanya yang aneh, berbulu lebat, dan bergigi taring yang panjang.

Ada yang berpendapat hewan aneh itu adalah berang-berang, babi hutan, atau musang.

Ada yang mengatakan hewan itu adalah Monster Montauk -- yang pernah terdampar di pantai Amerika pada 2008 dan 2008. Spekulasi yang lain menyebut hewan itu adalah bayi monster yang tinggal di danau atau el chupacabra itu, binatang vampir Hispanik.

Orang-orang yang percaya mistis mengatakan, hewan itu terkait makhluk misterius yang disebut dalam mitologi Bangsa Indian Amerika Utara, yaitu mahluk buas bernama Omajinaakoos, atau yang berarti 'mahluk jelek'.

Mahluk itu dipercaya sebagai pertanda buruk -- sesuatu yang buruk akan terjadi.
Read More...

KAMBING MENGHASILKAN BENANG

Sebuah perternakan di Wyoming, Amerika Serikat mengeluarkan produk baru yang unik, benang laba-laba dari susu kambing. 

Kedengarannya aneh, namun pakar biologi molekul, Randy Lewis optimistis dalam dua tahun, benang laba-laba dari susu yang dihasikan kambing bisa mengatasi kelelahan tubuh atau ketegangan otot dan ikatan sendi, bahkan masalah tulang.

Profesor Lewis dan timnya di Universitas Wyoming telah berhasil mengimplantasi atau menanam gen pembuat jaring dari laba-laba jenis golden orb ke dalam tubuh beberapa kambing. Dan saat ini, mereka bisa memproduksi salah satu produk alami paling kuat dalam jumlah yang bisa diaplikasikan.

Teknologi ini memang sebuah terobosan, namun bukan pengetahuan yang sama sekali baru. Jaring laba-laba telah digunakan berabad-abad untuk membungkus luka. Masalahnya, baru kini diketahui bagaimana untuk mendapatkannya dalam jumlah besar.

"Kami membutuhkan cara untuk memproduksi protein jaring laba-laba dalam jumlah besar," kata Profesor Lewis kepada News.com.au, Senin 17 Mei 2010.

"Laba-laba tak bisa diternakkan, maka beternak binatang itu tak jadi pilihan," kata dia.

Apalagi, laba-laba punya kecenderungan untuk saling memakan satu sama lain, memanen benang dari laba-laba tak akan pernah mencukupi kebutuhan manusia.

Para ilmuwan lantas membuat terobosan. Mereka menanam DNA penghasil benang dari laba-laba ke kambing betina.

"Penyambungan ternyata  relatif mudah karena ada gen promotor aktif di kelenjar susu kambing," katanya.

Bagaimana cara kambing menghasilkan benang laba-laba?

Menurut Lewis, susu dari kambing khusus -- yang ditanami DNA laba-laba itu dikumpulkan lalu dibawa ke laboratorium. Di sana, protein benang laba-laba akan dipisahkan. Protein ini akan mengeras dan lalu dipintal seperti benang.

Lewis mengatakan, tim mengumpulkan sekitar empat meter benang laba-laba dari tiap empat tetes protein yang mereka kumpulkan.

Benang ini punya kegunaan yang luas dalam hal kesehatan, sebagai pengikat, termasuk penggantian ikatan sendi.

"Jika ini berhasil, terus terang salah satu aplikasi pertama adalah mungkin tali pancing," kata Lewis. Ilmuwan masih perlu waktu dua tahun untuk mengkaji bahan ini sampai bisa dilemparkan ke pasar.

Terkait nasib kambing yang jadi bahan percobaan, Lewis mengatakan tak ada bukti yang mengarah bahwa kambing tersebut mengalami gangguan fisik maupun psikologis.

Ditambahkan Lewis, ilmuwan sedang mengembangkan teknologi yang sama pada ternak jenis, alfalfa.
Read More...

BINTANG MIRIP MATAHARI TELAN PLANET???

Planet terpanas di galaksi Bima Sakti mungkin akan menjadi planet paling pendek umurnya. Planet ini perlahan-lahan dimakan bintang yang menjadi pusat edarnya.

Penemuan ini didapatkan oleh sebuah instrumen baru Teleskop Angkasa Hubble milik NASA yang disebut Cosmic Origins Spectrograph (COS). Planet ini, seperti dilansir NASA, mungkin hanya memiliki sisa umur 10 juta tahun lagi sebelum sama sekali lenyap ditelan bintang seperti matahari itu.

Planet yang disebut WASP-12b ini terletak sangat dekat dengan bintang ini sehingga mengalami pemanasan hingga 2.800 derajat Fahrenheit dan mengembang seperti sebuah bola rugby karena gaya tarik yang luar biasa besar. Atmosfirnya mengembang hampir tiga kali radius atmosfir planet Jupiter. Planet malang ini 40 persen lebih padat daripada Jupiter.

Kedekatan dua objek angkasa sebenarnya biasa dalam sistem perbintangan, namun ini untuk pertama kali terlihat nyata efeknya pada sebuah planet. "Kami melihat awan raksasa mengeliling planet, yang akan ditangkap bintang itu. Kami telah mengidentifikasi elemen kimia yang belum pernah terlihat di planet di luar tata surya kita," kata Carole Haswell, pemimpin tim riset dari Universitas Terbuka Inggris. Hasweel dan teman-teman setimnya mempublikasikan hasil riset ini pada 10 Mei 2010 di Jurnal Astrofisika.

Sebuah makalah teoretis pernah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature oleh Shu-lin Li dari Departemen Astronomi, Universitas Peking, Beijing. Shu-lin yang pertama kali memprediksi permukaan planet akan diganggu gravitasi bintang dan gaya gravitasi itu akan membuat planet itu sangat panas sehingga mengembangkan atmosfir luar planet. Prediksi ini kemudian dibuktikan Teleskop Hubble.

WASP-12  adalah sebuah bintang kerdil yang berjarak 600 tahun cahaya dari konstelasi Auriga. Eksoplanet ini ditemukan oleh the United Kingdom's Wide Area Search for Planets (WASP) pada 2008. Planet panas ini terlalu dekat ke bintangnya sehingga hanya butuh 1,1 hari untuk mengelilingi "mataharinya" itu. (mt)
Read More...

ALIEN MENCOBA KONTAK BUMI??

Makhluk angkasa luar atau alien dipercaya telah mencoba mengontak manusia di planet bumi. Argumentasi yang masih menjadi perdebatan itu dipercaya ahli yang melihat fenomena pengiriman data tak terbaca oleh Voyager 2, pesawat tak berawak milik NASA, Badan Antariksa Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir Daily Star edisi Jumat 14 Mei 2010, seorang ahli percaya bahwa alien telah membajak pesawat 'penyelidik' Voyager 2 milik NASA. Mereka percaya alien mencoba menghubungi manusia di bumi dengan cara 'membajak' Voyager 2.

Dugaan mencurigakan ini mencuat setelah pesawat yang diluncurkan pada 20 Agustus 1977 itu, mengirimkan pesan yang telah terdistorsi dan tidak terbaca di bumi. Pesan itu dikirim dari jarak 8,6 miliar mil ke Bumi.

Voyager, yang diluncurkan 33 tahun lalu itu memiliki misi untuk mencari tahu kehidupan makhluk hidup selain di bumi. Pakar astronomi Jerman, Hartwig Hausdorf, sangat yakin  alien sedang mengirim sinyal transmisi ke bumi.

Saat diluncurkan, Voyager 2 juga 'dibekali' dengan piringan hitam berlapis emas. Piringan hitam untuk alat musik klasik gramofon itu berisi suara-suara atau gambar kehidupan dan keanekaragaman makhluk bumi.

Dalam piringan hitam berlapis emas itu terdapat 55 bahasa manusia di bumi. Piringan hitam itu sengaja dikirim untuk memberikan informasi kepada 'mereka' yang ada di angkasa luar.

Voyager 2 secara rutin mengirimkan informasi ke bumi. Tetapi, pada 22 April lalu, mereka berhenti mengirimkan sinyal transmisi informasi ke bumi, tetapi malah mengirimkan data-data yang tidak terbaca. Voyager 2 mengirim uraian sinyal yang berbelit-belit dan sangat sulit untuk dipahami.

Insinyur NASA sudah berupaya memperbaiki kesalahan transmisi. Tetapi Hausdorf, yang juga penulis buku UFOs-The Are Still Flying, mempunyai dugaan lain. "Mereka mencoba membajak," ujarnya.

Tetapi, orang dalam NASA menyebut itu hanya omong kosong, karena ini kesalahan mesin biasa. "Tapi, bila benar ada makhluk cerdas di luar angkasa itu benar, maka itu merupakan temuan luar biasa. Bila benar, ini akan mengubah dunia," kata seorang insinyur NASA. (umi)
Read More...

DESAIN FUTURE AIRPLANE

Tak hanya mengurus  masalah luar angkasa, Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA juga ikut berkontribusi mengembangkan desain pesawat penumpang dalam program Fundamental Aeronautic NASA, April 2010.

Melalui penelitian selama 18 bulan, NASA memvisualisasikan pesawat penumpang masa depan.  Desain pesawat baru ini akan diterapkan 20-25 tahun dari sekarang.

Ada beberapa ide desain segar -- meski dalam pandangan pertama terlihat kuno.

Alih-alih mengadopsi bentuk pesawat dalam fiksi ilmiah, desain pesawat baru ini tak beda drastis dengan bentuk pesawat yang sudah ada.

Namun, jika dilihat dengan seksama, ada perbedaan signifikan -- terobosan baru ada di kerangka pesawat dan penggunaan teknologi akan membuat pesawat masa depan lebih tenang, tak berisik, lebih bersih, dan efisien bahan bakar. Juga lebih mengedepankan kenyamanan penumpang.

Dengan melihat desain NASA, Anda juga bisa melihat bentuk ultramodern dengan keramik atau gabungan serat,  tabung karbon, kabel fiber optik, lapisan kulit pesawat yang bisa memperbaiki diri, mesin listrik hibrida, sayap lipat, badan pesawat terbang dobel, dan jendela virtual.

"Berdiri di depan pesawat masa depan ini, Anda mungkin tak bisa membedakannya dengan pesawat konvensional. Namun, pengembangannya dilakukan secara revolusioner," kata ilmuwan proyek Fundamental Aeronautics Program NASA, Richard Wahls, seperti dimuat laman NASA, Rabu 19 Mei 2010.

"Yang mengagumkan ada pada teknologinya, bukan sekedar bungkus pesawat," kata dia.

Pada Oktober 2008 lalu, NASA menyerukan pada industri dan dunia akademis untuk membayangkan konsep canggih pesawat terbang 2030-an, yang dapat mengantisipasi kebutuhan transportasi udara komersial, tapi efisien dalam menggunakan bahan bakar, juga ramah lingkungan. 

NASA tidak menyebut secara pasti apakah pesawat masa depan ini akan digunakan untuk penerbangan domestik atau penerbangan internasional dengan jarak yang lebih jauh.

Empat tim bergabung dalam program ini, yakni,
1. Tim GE Aviation menuangkan konsep pesawat masa depan yang bisa mengangkut 20 penumpang. Pesawat ini bisa mengangkut penumpang dari satu lokasi ke lokasi lain -- diharapkan mengurangi kemacetan di kota metropolis.

Bentuk pesawat ini oval, dengan fitur yang meratakan aliran udara ke seluruh permukaan. Pesawat ini memiliki bahan bakar pembangkit listrik yang canggih. Mesin pesawat tak berisik, bisa lepas landas dalam waktu cepat dan tak memerlukan banyak waktu untuk menaikkan pesawat.
Model pesawat masa depan NASA

2. Pesawat D 8 'double bubble' karya Massachusetts Institute Technology (MIT) bisa mengangkut 180 orang -- menggabungkan dua badan pesawat memasang tiga mesin jet turbofan di ekornya dengan posisi naik. Komponan penting pesawat ini adalah penggunaan material yang ringan dan mesin turbofan dengan rasio bypass yang ultratinggi.

Tim merancang D8 untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan Boeing 737-800.
Pesawat penumpang masa depan NASA
3. Perusahaan Boeing mengembangkan Subsonic Ultra Green Aircraft Research (SUGAR), pesawat bermesin ganda dengan teknologi propulsi hibrid. Memiliki badan pesawat seperti tabung dan sayap yang membantu pesawat naik ke atas. Dibandingkan dengan pesawat yang ada saat ini, sayap SUGAR lebih panjang, namun bisa dilipat ketika parkir di bandara.
Pesawat masa depan NASA
4. Tim Northrop Grumman meramalkan kebutuhan terbesar masa depan adalah ketersediaan pesawat yang mengangkut 120 penumpang, dengan ukuran lebih kecil dan hanya membutuhkan landasan pacu pendek.

Tim menyebut pesawat ini sebagai Silent Efficient Low Emissions Commercial Transport (SELECT). Revolusi SELECT ada pada kinerjanya bukan pada tampilan. (umi)
Desain pesawat masa depan NASA
Read More...
 

Followers